KUIS 3

 

NAMA MAHASISWA         : JUWANDA

NIM                                        : 836124775

SEMESTER                            : 7

POKJAR                                 : Seputih Banyak

HARI/Tanggal                         : 16 November 2020

 

 

JAWAB

 

1.      Paragraf Deskripsi

a.       Paragraf deskripsi atau deskriptif adalah paragraf yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu dengan tujuan untuk melukiskan, menggambarkan, dan memberikan perincian terhadap objek yang dibicarakan tersebut, sehingga seolah-olah pembaca ikut merasakan.

b.      Ciri-ciri dari paragraf deskripsi yakni

1)      Menggambarkan atau melukiskan objek tertentu (orang, tempat, keindahan alam, dan lain sebagainya)

2)      Bertujuan agar pembaca seolah-olah melihat sendiri objek

c.       Pola-pola pengembangan dan pendekatan

Terdapat tiga pola pengembangan paragraf deskripsi, yaitu pola spacial (tempat), pola deksripsi sudut pandang (subjektif) dan pola deskripsi objek. Berikut ini penjelasan ketiga jenis paragraf deskripsi tersebut beserta contohnya.

1)      Pola Spasial (Tempat)

Pola spacial adalah pola pengembangan paragraf yang didasarkan atas ruang dan waktu. Dengan teratur, penulis menggambarkan suatu ruangan dari kiri ke kanan, dari timur ke barat, dari bawah ke atas, dari depan ke belakang, dan sebagainya.

2)      Pola Deskripsi Sudut Pandang (Peristiwa) atau Subjektif

Pola deskripsi sudut pandang (peristiwa) adalah pola pengembangan paragraf yang didasarkan pada tempat atau posisi seorang penulis dalam melihat sesuatu. Pola sudut pandang tidak sama dengan pola spatial. Dalam pola ini penggambaran berpatokan pada posisi atau keberadaan penulis terhadap objek yang digambarkannya itu.

3)      Pola Deskripsi Objek (Orang/Benda/Binatang)

Pola deskripsi objek adalah pola pengembangan berupa pelukisan atau gambaran secara jelas dan terperinci suatu objek. Rincian tersebut dilakukan dengan lukisan bentuk fisik, atau yang dapat dilihat. Misalnya warna kulit, wajah, rambut, bentuknya, sikap, pribadi, perilaku, dan sebagainya.

 

2.      Paragraf Narasi

a.       Paragraf narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian. Dalam karangan atau paragraf narasi terdapat alur cerita, tokoh, setting, dan konflik.Paragraf naratif tidak memiliki kalimat utama

Paragraf Narasi ialah karangan ataupun cerita yang menyajikan suatu peristiwa atau kejadian serta bagaimana peristiwa itu berlangsung berdasarkan urutan waktu. Peristiwa itu boleh benar benar terjadi tapi boleh juga hanya khayalan saja. Roman, novel, cerpen drama, biografi dan kisah perjalanan termasukbjenis tulisan narasi.

b.      Jenis-jenis paragraf narasi

Menurut jenis ceritanya, paragraf narasi dibedakan menjadi dua jenis paragraf, yaitu narasi ekspositoris dan narasi sugestif.

1)      Narasi Ekspositoris

Paragraf ini adalah jenis narasi yang menceritakan rangkaian perbuatan yang disampaikan dengan sangat informatif sehingga pembaca mengetahui dengan jelas bagaimana cerita tersebut berlangsung.

Paragraf ini bertujuan untuk memperluas pengetahuan pembacanya tentang suatu kisah dan ditulis berdasarkan peristiwa atau data yang sebenarnya. Biasanya, Paragraf ini menceritakan tentang kisah seseorang yang diceritakan dari awal kehidupannya hingga kematiannya. Paragraf ini juga tidak memiliki unsur sugestif atau bersifat objektif. Narasi ekspositoris dapat merupakan biography.

2)      Narasi Sugestif

Paragraf ini merupakan narasi yang hanya mengisahkan suatu cerita hasil rekaan, khayalan, atau imajinasi dari si pengarang. Jenis paragraf ini dapat ditemukan pada roman, cerpen, hikayat, dongeng, dan novel.

Narasi ini selalu melibatkan daya khayal atau imajinasi pembacanya karena tujuan yang ingin dicapai yaitu kesan terhadap peristiwa seolah-olah pembaca berada atau terlibat di dalam cerita tersebut.

c.       Ciri-ciri paragraf narasi

Untuk dapat membedakan paragraf deskripsi dengan jenis paragraf lainnya, maka paragraf deskripsi memiliki beberapa ciri atau karakteristik. Ciri-ciri paragraf deskripsi antara lain sebagai berikut.

1)      Pada umumnya bersifat nonilmiah/fiksi,

2)      Menggambarkan atau melukiskan objek tertentu,

3)      Berupa pemerian objek tertentu.

4)      Objek yang dideskripsikan bersifat faktual.

5)      Sifat-sifat objek yang dideskripsikan jelas.

6)      Bertujuan memberikan pengalaman pada pembaca.

7)      Memberikan sugesti pada pembaca sehingga pembaca memiliki kesan atau interpretasi tertentu.

 

3.      Paragraf Argumentasi

a.       Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, argumentasi adalah alasan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan. Paragraf argumentasi adalah paragraf yang mengemukakan pendapat (argumen) beserta alasannya. Paragraf ini dibuat dengan menjabarkan gagasan utama dengan pendapat, ulasan, ataupun ide penulis yang disertai dengan bukti bukti, contoh-contoh argumentasi, data, fakta fakta atau lainnya. Menurut keraf (1996:76) paragraf argumentasi adalah paragraf yang bertujuan memeprtahankan suatu kebenaran dan pendapat para pembacannya agar bersikap dan berpendapat seperti penulis.

Agar bisa dikatakan sebagai paragraph argumentasi yang baik, maka memerlukan ciri-ciri sebagai berikut:

1)      Berisikan pendapat penulis tentang suatu fenomena.

2)      Pendapat disertai alasan logis dan fakta

3)      Memiliki data factual yang mendukung pendapaat penulis

4)      Fenomena dijabarkan dengan cara menganalisa dan memberikan analogy

5)      Diakhiri dengan keismpulan berupa pendapat penulis secara lebih luas

b.      Langkah-langkah membuat paragraf argumentasi

1)      Membuat topik terlebih dahulu

2)      Menetapkan tujuan karangan

3)      Melakukan observasi lapangan

4)      Membuat kerangka karangan

5)      Mengembangkan kerangka karangan

6)      Membuat kesimpulan

c.       Teknik pengembangannya

Karangan argumentasi sering dikembangkan dari pemaparan hal-hal yang khusus untuk mencapai suatu generalisasi, dan kadang-kadang juga dibangun mulai dari pemaparan yang general (umum) ke pemaparan hal-hal yang khusus.

Oleh karena itu, kita mengenal dua teknik ngembangan argumentasi yang dapat di pilih, yaitu

1)      Teknik induktif

Teknik Induktif adalah teknik yang didasarkan pada pengamatan langsung atas bukti nyata dan disempurnakan dengan simpulan.

2)      Teknik deduktif

Teknik deduktif teknik yang didasarkan atas data yang sudah ada.

3)      Teknik induksi ada tiga macam, yaitu (a) generalisasi, (b) analogi, dan (c) hubungan sebab-akibat.

Induksi Generalisasi adalah metode induksi yang menghasilkan satu kesimpulan umum berdasarkan data yang ada. Induksi Analogi adalah penalaran dengan cara membandingkan dua hal yang banyak mengandung persamaan. Induksi Sebab-akibat adalah pengembangan dengan cara berpikir kausalitas

 

4.      Paragraf Eksposisi

a.       Paragraf eksposisi adalah paragraf atau karangan yang mempunyai tujuan untuk memberikan informasi mengenai sesuatu sehingga bisa memperluas pengetahuan pembaca. Paragraf eksposisi bersifat ilmiah/ nonfiksi. Sumber karangan paragraf eksposisi ini bisa diperoleh dari hasil pengamatan, penelitian atau pengalaman

b.      Pola pengambangan aragraf eksposisi mempunyai sejumlah pola pengembangan dalam penulisannya, di mana pola-pola tersebut antara lain:

1)      Pola Definisi: merupakan pola yang berisi definisi suatu topik atau istilah yang hendak dibahas di dalam paragraf eksposisi.

2)      Pola Proses: merupakan pola yang berisi penjelasan tentang proses membuat atau menjalankan sesuatu. Pola ini juga terdapat pada teks prosedur dalam bahasa Indonesia.

3)      Pola Klasifikasi: merupakan pola yang menggolongkan suatu hal menjadi beberapa bagian. Pola ini juga bisa ditemui di paragraf klasifikasi dan contoh kalimat klasifikasi.

4)      Pola Ilustrasi: merupakan pola yang berisi ilustrasi atau contoh dari topik yang dibahas.

5)      Pola Perbandingan: merupakan pola yang berisi perbandingan antara satu hal dengan yang lainnya.

6)      Pola Laporan: merupakan pola yang berisi laporan peristiwa yang disampaikan secara rinci dan runtut.

c.       Contoh Paragraf Eksposisi (Klasifikasi)

Pemerintah akan memberikan bantuan pembangunan rumah atau bangunan kepada korban gempa. Bantuan pembangunan rumah atau bangunan tersebut disesuaikan dengan tingkat kerusakannya. Warga yang rumahnya rusak ringan mendapat bantuan sekitar 10 juta.

Warga yang rumahnya rusak sedang mendapat bantuan sekitar 20 juta. Warga yang rumahnya rusak berat mendapat bantuan sekitar 30 juta. Calon penerima bantuan tersebut ditentukan oleh aparat desa setempat dengan pengawasan dari pihak LSM.

 

5.      Paragraf Persuasi

a.       Paragraf Persuasi adalah paragraf yang berisi imbauan atau ajakan kepada orang lain untuk melakukan sesuatu seperti yang diharapkan oleh penulisnya. Oleh karena itu, biasanya disertai penjelasan dan fakta-fakta sehingga meyakinkan dan dapat mempengaruhi pembaca. Pendekatan yang dipakai dalam persuasi adalah pendekatan emotif yang berusaha membangkitkan dan merangsang emosi.

b.      Ciri-ciri pragraf persuasi

Berikut ini terdapat beberapa Ciri-ciri paragraf persuasi, antara lain sebagai berikut:

1)      Persuasi berasal dari pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah.

2)      Harus menimbulkan kepercayaan para pembacanya.

3)      Persuasi harus dapat menciptakan kesepakatan atau penyesuaian melalui kepercayaan antara penulis dengan pembaca.

4)      Persuasi sedapat mungkin menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan supaya kesepakatan pendapatnya tercapai.

5)      Persuasi memerlukan fakta dan data.

c.       Jenis paragraf persuasi

1)      Paragraf Persuasi Advertensi

Persuasi advertensi sering disebut juga persuasi iklan. Persuasi advertensi merupakan serangkaian kalimat ajakan yang disusun untuk kepentingan promosi. Jenis Paragraf ini biasanya dimanfaatkan untuk promosi di bidang wirausaha. Baik atau buruknya persuasi advertensi menentukan tanggapan dari pembaca. Persuasi advertensi yang baik akan berdampak tanggapan positif yang diberikan oleh pembaca, sedangkan persuasi advertensi yang buruk akan mendapatkan tanggapan negatif dari pembaca.

2)      Paragraf Persuasi Pendidikan

Persuasi pendidikan merupakan serangkaian kalimat ajakan yang disusun untuk kepentingan di bidang pendidikan. Paragraf persuasi pendidikan biasanya berisi ajakan untuk para anak didik maupun orang tua yang membangun dan memotivasi untuk memperhatikan betapa pentingnya belajar dan tidak bermalas-malasan.

3)      Paragraf Persuasi Politik

Persuasi politik merupakan serangkaian kalimat ajakan yang disusun untuk kepentingan di bidang politik. Paragraf persuasi politik biasanya digunakan pada kegiatan kampanye pada saat menjelang pemilihan umum.

4)      Paragraf Persuasi Propaganda

Persuasi propaganda merupakan serangkaian aklimat ajakan yang disusun sebatas dalam bentuk informasi saja dan tidak bersifat memaksa. Persuasi propaganda dibuat sedemikian rupa agar pembaca mampu menyadari pesan yang disampaikan pada paragraf persuasi propaganda.

d.      Langkah-langkah menulis

1)      Menentukan topik dan tujuan. Pada langkah ini, penulis menuliskan tujuan penulisannya. Penulis juga dapat memberitahukan topik yang sedang dibahas.

2)      Membuat kerangka karangan. Paragraf persuasif memiliki kerangka yang disusun secara sebab-akibat. Hal tersebut bertujuan untuk membawa pembaca pada masalah yang dibahas.

3)      Mengumpulkan bahan yang dibutuhkan. Bahan yang dimaksud di sini ialah sumber-sumber dari berbagai argumen dan fakta yang ditampilkan pada paragraf ini. Sumbernya bisa berupa wawancara, pengamatan, dsb.

4)      Membuat kesimpulan. Dari segala argumen dan fakta yang ditampilkan, semua itu tersebut tentu memiliki inti yang serupa. Dari inti yang serupa itulah ditarik kesimpulannya.

5)      Menuliskan penutup paragraf. Bagian ini berisi ajakan atau imbauan yang asalnya dari kesimpulan yang telah ditarik oleh penulis.